Sunday, October 15, 2017

Sebuah kekosongan

Ketika malam selalu hadir dalam setiap ujung mataku,ku terdiam dan merasakan bagaimana kekosongan itu semakin menggerogoti tubuh kurus ini.

Setiap pejaman mata ini mengingatankanku padamu yang jauh di ujung pandangan ini.

Betapa ingin ku mendekatkan diriku,namun semakin jauh kau meninggalkanku.

Tidak..!!

Kau tidak pernah menjahuiku ataupun meninggalkanku,mungkin hanya bagaimana cara berfikirku yang tak mampu menjangkau arah angin yang kau tuju.

Lama sudah ku menunggumu bahkan jenuh sudah ku mencarimu,seiring terbit dan tenggelamnya mentari engkau menjaga hatiku, namun aku masih dalam kegilaanku yang tak pernah sadar bagaimana engkau menyapaku., bahkan memahami setiap dekap pelukanmu.

Mungkin salahku yang selalu memikirkan keanehanmu..
atau salahku yang tak mungkin memelukmu namun selalu membayangkanmu.

Mungkin kekosongan ini yang menjadi bukti bahwa kau telah memenuhi isi hatiku.

Saturday, September 2, 2017

Hati Yang Sempit. ...

Seorang murid yang bersusah hati karena masalah keluarganya bertamu kerumah gurunya..
Sang guru menyadari bahwa sang murid sedang bersusah hati,sang guru pun menanyakan apa gerangan yang terjadi,

Guru: Wahai anakku kepahitan hidup seperti apa yang menjadikanmu bermurung hati seperti ini?

Murid: wahai syech aku tidak tau kenapa masalah hidupku datang silih berganti, belum selesai aku mengecapi pahitnya hidup yang aku jalani kemarin, hari ini telah datang kepahitan hidup yang lainya, kenapa hidup sepahit ini??

Sang guru pun pergi ke dapur dan mengambil sebungkus garam,sendok makan dan segelas air.

Guru:wahai anaku masukan 4 sendok garam kedalam gelas itu.

Sang murid yang kebingunganpun melakukan apa yang di perintahkan oleh gurunya.

Guru:"setelah itu minumlah airnya"

Sang muridpun meminumnya, namun baru seteguk dia meminum, dia sudah nyengir kepahitan.

Guru:"bagaimana rasanya??"

murid:"Masin dan pahit syech"..ujar muridnya sambil nyengir.

Gurunya hanya tertawa terkehkekeh

Guru:"sekarang ikut aku kebelakang rumah".sambung gurunya

Di belakang rumah sang guru  ada sebuah danau yang luas dan dalam,dan memiliki airnya jernih.

Guru:"wahai anaku coba taburkan 4 sendok garam kedalam danau itu"

sang muridpun mengikuti perintah gurunya.

Guru:"sekarang coba kau minum airnya"

Sang muridpun meminum air di danau tersebut.
Guru:"bagaimana rasanya? "

Murid:"sangat segar Syech"

Guru:"apakah rasanya pahit dan masin"?

murid:"tidak syech, rasa air ini tidak berubah sama sekali "

Guru:"Wahai anaku, begitulah hidup, setiap ujian dan cobaan yang datang kepadamu, Allah telah memberikan sesuai takaran yang sudah ia tentukan,tidak kurang dan tidak lebih, jadi kepahitan hidup ini bukan seberapa banyak cobaan itu menghampirimu,tapi seluas apa hatimu menerimanya, jika engkau menjadikan hatimu sesempit gelas itu, maka itu akan menjadikan hidupmu terasa pahit, namun jika engkau menjadikan hatimu seluas danau ini, maka tidak ada ujian yang akan menjadikan hidupmu menjadi terasa pahit."

Murid:"Iya Syech sekarang saya mengerti"

Guru:pulanglah.. dan jalani apa yang sudah Allah tentukan dengan sabar dan ikhlas.

Akhirnya sang murid itu pulang kepada keluarganya dengan wajah yang penuh dengan senyum keikhlasan.

Sunday, July 9, 2017

Masih mencarinya. . .

Sejauh ini sudah aku merangkak,
Tenggelam dalam kelam tanpa harapan..

Ku coba mendekat dan menyembunyikan luka yang tak kunjung sembuh..

Masih tak jua ku menemukanmu dalam diriku ..

lagi dan lagi ku tenggelamkan diriku dalam lautan kegelapan dan kesunyian..

masih tak kuhiraukan suara hati kecil yang merintih di sudut ruang...

Kenapa hidup sepahit ini....
Ku berjalan dan berjalan membawa diriku semakin jauh...
semakin jauh...
dan semakin jauh menyelam..

Aku raba dan ku rasa hanya kekosongan yang ada di dalam hati ini..

Sungguh aku tidak membutuhkan  yang mengikat dileher, tangan dan pinggangku..

Ini hanya memberat langkahku untuk menemukanmu...

aku seperti tidak membutuhkan dunia ini...

Kebenaran yang mereka maksud itu sungguh menyakitkan...

Aku melihat begitu banyak airmata jatuh . .
Aku melihat begitu banyak kesedihan yang setiap hari harus aku tatap dan terpaksa menelanya..

Mereka yang ku anggap kesayanganmu...
Mereka yang ku anggap kecintanmu ...
Hanya diam membisu...

Bagaimana aku menolongnya sedangkan luka ini semakin hari semakin menggerogoti jiwa dan ragaku..

Hanya engkau satu-satunya yang bisa benar benar aku harapkan..

mengharapkanmu dengan alasan yang kupunya dan yang kusimpan tanpa bisa ku ungkapkan..

Sampai saat ini aku masih tidak mengerti...
mungkin terlalu banyak pertanyaan yang tak ku temukan jawabanya..

Wahai engkau yang tidak berwajah dan tidakpula berbentuk...

Monday, June 26, 2017

Doa hambamu


Ya rabb..
Andai engkau menghendaki niscaya aku akan meminta engkau membinasakan mereka seperti engkau  membinasakan mereka yang memusuhi Musa..
Atau seperti engkau membinasakan tentara-tentara jalud dan namrud yang memusuhi daud dan ibrohim.
Namun siapa hambamu ini ya rabb.. Untuk membinasakan amarah dan nafsu dalam diri sendiri,hamba ini tidak mampu...
Maka dari itu kasihanilah hamba..
Curahkan kasih sayangmu..
lembutkan lah hati hamba yang sudah terlanjur keras sekeras batu karang..
penuhi hatiku dengan kasih sayang
seperti mana engkau penuhi hati ibrohim dengan kasih sayang...
lembutkan hati dan lisanku seperti mana zakariya memohon dan berdoa kepadamu..
ridhoi hidup dan setelah kematianku seperti mana engkau meridhoi Hidup Isa.
Dekatlah jiwa hambamu ini..dengan sumber ilmu dan kebaikan seperti mana engkau dekatkan Ali dengan Rosulmu..
Semoga sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada sebaik-baik mahluk,semulya-mulya manusia,seterang-terang cahaya.. ya sayyidii.. ya sayyidii..ya sayyidii Muhammad Shollohu alaihi wassalam.

Thursday, May 18, 2017

Sebuah Hati Yang Berlubang

Dalam perjalanan Hidup  manusia selalu di pertemukan hal yang terkadang bisa membawa rasa bahagia dan terkadang membawa rasa kecewa.

Mencintai dan dicintailah adalah fitrah pada setiap diri manusia,cinta itu universal tidak terikat dan tidak mengikat,dia menggegam bukan mencekram,dia selalu berjalan bergandingan dengan sejarah kehidupan manusia.

Kejayaan Manusia di tentukan oleh Cinta Bahkan Kebinasaan Manusia Juga di tentukan Oleh cinta.
bagaimana ia mencintai dunia,bagaimana cara dia menggapai cintanya di dunia,bagaimana dia menjalani kecintaanya pada dunia,bagaimana dia ikhlas dan menerima cinta dari dunia, atau bahkan bagaimana dia mengobati kekecewaanya karena rasa cintaanya pada dunia.

Dan Semua orang di persilahkan  Menggunakan Haknya  sebagai manusia selagi ia  terikat oleh dunia.
dan jika aku tidak  kehilangan sesuatu yang ada pada diriku niscaya sekarang aku sudah  bisa menentukan  hak atas dunia dan cintaku.

Namun Sampai Saat ini Aku tidak pernah bisa melakukanya..
aku tidak pernah bisa menemukanya , aku kehilangan sesuatu yang aku sendiri tidak pernah tau apa itu,bagaimana bentuknya itu..aku hanya merasa ada  lubang yang menyakitkan dalam hatiku.

terkadang Aku Berlari jauh, terkadang Aku menyendiri di kesepian,dan terkadang aku tenggelam dalam kesunyian malam.

Tergadang Aku tidak merasa butuh pada siapapun,dan terkadang aku tidak pernah menginginkan siapapun..
Sedikit Aku menyadari,bahwa aku tidak pernah benar-benar mencintai dunia,aku merasa aku sudah di patah hatikan oleh dunia, walau tidak seutuhnya..

ketika malam datang rasa ini benar-benar menyakitkan,aku seperti di kejar - kejar sebuah pertanyaan yang tidak bisa aku jawab.
Siapa kamu ?
Apa tujuanmu..?
kenapa kau disini?
Apakah  kau berjalan di jalan yang sudah kau tentukan?
Apakah kau pernah bercita-cita seperti ini ?
apa yang kau cari?
jika sudah engkau dapatkan,apa yang ingin kau lakukan?
apakah kau cinta dunia ini?
bagaimana jika kelak cinta itu meninggalkanmu,ataupun kau meninggalkanya..?
apakah kau masih bisa membanggakan dirimu jika kau sendirian?
bagaimana dunia seandainya engkau tinggalkan?
bagaimana dunia setelah seribu tahun kau tinggalkan?
siapa orang yang peduli denganmu ?
seberapa berarti dirimu bagi dunia?
kenapa kau membanggakan dirimu di dunia yang jelas-jelas dunia tidak pernah membanggakan dirimu?

Dari Pertanyaan itu?
Apakah dari iblis?

Aku tidak pernah dendam dengan iblis..
Diapun tidak pernah menganggapku musuh..

Aku tidak peduli dari mana pertanyaan  itu..

Yang ingin aku tau , bagaimana aku harus mengisi lubang ini.
lubang hati

Saturday, May 13, 2017

Kesedihan Iblis "Biarkan Bagian Dari Diriku Bahagia Bersamamu"

Betapa Lama Ku Menunggu..
Suara Tangismu Yang Pertama..
Membuatku Ingin Mengenalmu..

Aku Titipkan Jiwaku Bersamamu..
Menghiburmu.. saat Kau Bersedih..
Memberimu Pilihan Saat Kau Bimbang..

Saat Ku Memandangmu..
Aku Merasa Cinta ini Telah Lama Tumbuh..
Aku Menginginkanmu..
Namun Kau Memilih Dirinya..

Ketika Bagian Hidupku Bersamamu..
Padam Dan Hilang Karena Keras Keinginanmu Bersamanya..

Sekeras Ku Berjuang..
Sejauh itu Kau Menjauhiku..
Semakin Ingin Ku Memilikimu..
Semakin Keras Pendirianmu..

Kata-Kata Lembutmu Padanya Bagaikan Pedang Menusuk Jiwaku..
Cinta Kasihmu Untuknya..
Membakar Hatiku..

Sepanjang Waktu Ku Disisimu..
Sepanjang Itu Kau Berpaling Dariku...

Janjinya Padamu Menjadikan Janjiku Tak Berarti Di matamu..

Sumpahku Kepadanya Inginku Membawamu Bersamaku..

Walau Berjuta Tahun Aku Harus Menunggu,Aku  Akan Tetap Menunggu..

Walau Kau Tak Menginkanku..
Aku Akan Tetap Bertahan Untukmu...

Biarkan Bagian Dari Jiwaku merasakan Kebahagian Bersamamu..
Walau Ku tau Kau tak Akan Berpaling Darinya..
Img Source:DevianArt

Thursday, May 11, 2017

Coba Tanya Tuhan Kenapa Kita Berbeda?

Dasar Kafir...!!

Dasar Munafiq..!!

Dan Banyak Lainya,Kata-Kata yang Bertebaran di Media Sosial  dan Cuma Ada di Negara Yang Sakit.

Ha.. Ha..  Relaxe boss..
Angkat Secangkir Kopi Untuk Hidup Yang Indah Dan Anugrah Yang Di berikan Ilahi ini.

Sejauh mana Kita mensyukuri Anugrah Hidup ini?

Manusia Adalah Simbol Dari Ke egoisan dan Keserakahan,Jika seekor burung atau Monyet Mencari Makan dan Mengisi Perutnya untuk Hari ini atau esoknya lagi,Tetapi Tidak Dengan Manusia, dia mengumpulkan Makanan hari ini bukan untuk hari ini saja atau Esok saja tapi untuk seratus tahun lagi, bahkan bukan hanya sekedar makanan tapi segala sesuatu yang berbentuk kenikmatan?
Apakah itu salah??
Tidak itu Tidak Salah itu Hak Yang di berikan Tuhan untuk ciptaanya yang di namai Manusia yang di beri Akal dan Nafsu.

Namun Yang salah adalah ketika kita Mengumpulkan Dengan Cara Yang Tidak Jujur Atau Halal. Atau Walaupun Dengan Cara Yang Benar Namun Hanya untuk Di Nikmati dirinya sendiri Sedangkan Di sebelahnya banyak Saudaranya Yang Kelaparan dia Hanya menutup mata dan telinga.

Lantas Apa Tujuan Hidup ini?
Setiap Manusia Memiliki Tujuan Hidup Masing-Masing.
Namun Jika Seseorang Percaya Dengan Sebuah Agama, Agama lah Yang Seharusnya Akan menentukan Akhir Dari Tujuan Manusia sesuai dengan Agama yang di Anutnya.
IMG SOURCE:MTA.or.id
Bagaimana Jika Manusia Memiliki Agama yang Berbeda-beda yang Tentunya Memiliki Arah Tujuan yang Berbeda Dan kadang Bertentangan??

Sayapun Tidak Tau, Cuma Saya Ingin Bertanya??
Jika Kita percaya dengan Agama Dan Tuhan,coba Tanyakan Kepada Tuhan kenapa Dia Menciptakan Manusia Berbeda-beda baik itu Suku maupun agama??

Apakah Dulu Di Alam Kandungan Anda Pernah Memilih untuk di lahirkan  Bersuku A dan Berbahasa B dan Beragama C?

Jawabanya Tidak.
Namun Yang Pasti Hari ini Kita Bangga Dengan Suku Kita, bahasa Kita , dan Agama kita.

Kita Sanggup Mempertaruhkan Segala Sesuatu Untuk Apa yang Kita Miliki Saat ini, Walau Sesungguhnya  Apa Yang Kita Miliki Adalah Apa Yang DiPilihkan Tuhan.

Tuhan Yang Memilihkan Perbedaan itu,Sedangkan  Kita Sendirilah Yang Menentukan kemana Arah Dan Tujuan Dan Akhir dari sebuah kehidupan ini, Yang Sesengguhnya Hanyalah Sebuah Ujian.

Tuhan Menurunkan nabi-nabinya dengan kitab-kitabnya bahkan Tanda-tanda kebesaranya Agar Kita Bisa menemukan Kebenaran itu.

Apakah Kebenaran yang Telah Kita Temukan harus Kita Paksakan Kepada Orang Lain yang Berbeda.

Jawabanya Adalah Tidak , Karena Mungkin Orang Lain juga Telah Menemukan Kebenaran Menurut Versi Dan Keyaakininanya Sendiri.

Jika Tuhan Ingin Menghendaki Manusia Seluruh Dunia Ini Memiliki Satu Keyakinan dan agama Itu Juga Tidak Sulit bagi Tuhan:

"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? "
"Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya" (QS. Yunus :99-100)


Biarlah Perbedaan dalam Meyakini Sebuah Kebenaran Tuhan ,Benar Atau Salah ,Akan Di Adili Oleh Tuhan Kelak di sana.Karena Hidayah Dan Pertolongan Hanya Datangnya Dari Tuhan ,Tugas Kita Hanya Menyampaikanya Bukan Memaksakanya.

Oleh Karena Perbedaan  ini Jangan Menjadikan Kita Berpecah Belah Tapi jadikanlah Perbedaan ini sebuah Rahmat,Karena Perbedaan Ini Tuhan Juga Lah Yang Menciptakanya.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui(QS:Ar rum/22)

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"(Qs. Al Hujurat/13)

Bukankah Islam Juga Memiliki Perbedaan pandangan Dalam Fiqh Dan Madzab.

Bukankah Agama Lain Juga Memiliki banyak Golongan Yang Tentunya Berbeda.

Kenapa Kita Kurang Begitu Dewasa Menanggapi sebuah Perbedaan?

Bukankah Wajah Anda Berbeda Dengan Wajah Saudara Kandung Anda?
Siapa yang Ingin Anda salahkan Dan Hina dengan Perbedaan itu?

Sama Jika di antara Kita ada yang Berkulit Hitam,Putih,Sawo Matang Hakikatnya Kita Adalah Product Yang Sama, Penciptanya Sama,Dan Memiliki sumber yang sama, Yaitu Adam Dan Hawa.

Stop Rasisme..!!
Mari Bersama-sama Menjaga Perbedaan ini.
Jadilah Manusia Yang Memanusiakan Manusia Lainya Dan Berlaku Adil sebagai manusia.

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) (Q.S Al An Aam:52)

Jangan Karena Sebuah Politik Dan Fanatisme Buta kita jadi Bercerai-berai Dan Menjadi Manusia Yang Dholim"
Tepat Apa Yang Saya Tulis Ini Bertepatan Dengan Malam Nisfu Sya'ban saya Ucapaka Selamat Malam Nisfu Sya'ban Dan Semoga Catatan Kita Dalam Umul Kitab Penuh dengan Catatan Kebaikan.
Dan Semoga Negara tercinta Kita Yang Sakit Ini Di Beri Obat Dan Kesembuhan Serta di Jauhkan Dari Musibah Dan Penduduknya di Beri kesehatan Serta Umur Panjang. Amiin

Tuesday, May 9, 2017

Senyumanmu Dalam Genggaman Lembut Hatiku

IMG source:kotaserang.com

Ketika Kita Mengenal Segala Kebaikan Pada Dirinya.. 
Bukan Berarti Kita harus Menutup Mata Untuk Kekuranganya.. 

Saat Pertama kita Mengenalinya mungkin Kita Tidak Pernah Bertanya Siapa Dia Dan Bagaimana Kehidupanya.. 

Aku kamu dan mereka Mengenalnya Lalu mencintainya,kemudian Berdiri Bersamanya,Mempelajari dari hal yang terkecil dari dirinya dan Belajar memahaminya.. 

Saat Bersamanya kita Belajar banyak tentang dirinya,saat kita tau kekuranganya apakah kita harus berlari darinya.. ?

Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna,dia kita bahkan semuanya memiliki kekurangan..

Namun Kekurangan Bukan Untuk di lihat dan membiarkanya.. 
Ketika kita mencintai sesuatu namun sesuatu itu ada kekurangan yang tentunya bisa kita perbaiki, Hal yang terbaik kita lakukan adalah Berusaha Memperbaikinya.. 

Tentang Berhasil atau tidak itu cerita belakang, yang terpenting adalah melakukan terbaik yang bisa menjadikan sesuatu yang ingin kita perbaiki benar-benar menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Jika segala sesuatu sudah kita lakukan namun kebaikan itu tidak sampai juga padanya, apakah kita harus berputus asa? 

Cinta adalah sesuatu yang tak berbentuk , ketika kita ingin membentuk sebuah cinta kita memerlukan seribu kesabaran,Ketika ada orang tua ingin mengajari anaknya berjalan,ketika si anak itu terjatuh berkali2 apakah orang tua itu pantas ubtuk memarahinya,menyakitinya yang Tentunya akan menjadikan dia takut dan menjauhi kita,walau tujuan kita adalah menyuruh dia berjalan agar kelak dia bisa berdiri dan membawa tubuhnya ke kodrat yang telah di tentukan tuhan sebagai manusia.

Atau Kita Membiarkanya tetap merangkak seperti itu dengan alasan kita menyanyanginya dan tidak menginginkan dia jatuh atau tersakiti dalam proses pembelajaran itu.

tentu keduanya itu salah, bukan merugikan kita tapi kelak akan merugikan dia di masa depan. 

Jadi yang harus kita lakukan adalah bersabar seribu kali .

mengajarkan kebaikan, walau kebaikan itu mungkin sulit di terima Olehnya.. 

Bersabar dari melakukan hal hal kasar dan menyakitinya.

Bersabar dengan tetap mengajarkan kebaikan walau untuk hal itu kita harus melihat dia menangis didalam pelukan kita.

Cinta adalah Menerima  segala kekurangan dan menjadikanya menjadi sebuah kebaikan. 

Kita tidak bisa menjadikanya 100% seperti apa yang kita mau, namun setidaknya kita menjadikanya lebih baik dan dekat dengan kebenaran yang telah tuhan tetapkan. 

Ketika Senyumanya Mampu Membentuk hati Kita, Kenapa Cinta Kita Tidak Bisa Merubah Hidupnya?


Ketika Keindahanya Mampu Menutup Mata Kita, Kenapa Kasih Sayang Kita Tidak mampu Menerangi jiwa Dan Hatinya? 

Ketika Ketulusan Darinya bisa Menjadikan Kita merasa Hidup Bahagia Kenapa Kesungguhan Kita Tidak Mampu Membawa dia pada Kemulyaan Hidupnya? 

Seseorang yang mencintai kita tidak akan meninggalakan kita karena kekurangan dan Dosa kita, dan tidak pula membiarkan kita tetap berada di jalan yang salah dan kelak Akan Semakin merugikanya. 

Monday, May 8, 2017

Manusia Yang Terpuruk Dalam Rasa Kehilangan


Untuk Kita Yang Selalu Terpuruk Dalam Kesedihan Dan Rasa Kehilangan.

Hapus Air Matamu Kawan, Semua yang Pernah Merasa Memiliki Pasti Akan Merasa Kehilangan.

Mari Coba Kita Renungkan..
Apa Yang Kita Memiliki Ketika Kita Terlahir..

Kita Hanya Memiliki Sebuah Tangisan..

Lalu Seseorang Memberikan Kita Air Susu..
Dan Seseorang Yang Satunya Meberikan Pakaian.

Tuhan : "Aku Titipkan Dia Pada Kalian Berdua,Jagalah dia, Baik Buruknya Dia Aku Akan meminta Pertanggung Jawaban Kalian"

Kedua orang itu pun menyanggupinya,Lalu Memberikanya Nama.

Ketika Bayi itu Tumbuh menjadi seorang Manusia..
Di Bukalah Indera dan Rasa.

Ketika Dia Mulai Mencintai Sebuah Benda, Dan Rasa Ingin Memiliknya,
Maka Rasa Bahagia itu datang Ketika Benar-benar Memilikinya dan
Menangis Ketika Tak pernah dapat Memilikinya..

Ketika Dia Tumbuh Dewasa Dia Mulai Mencintai Sesamanya.

Bahagia Ketika Memilikinya Dan Menangis Ketika Tak Memilikinya..

Dunia Memberikan Segalanya,Keluarga,Kasih sayang,  dan Cinta..

Hingga Dunia Menutup Hati Dan Perasaanya..
Lupa Bahwa Semua Hanya Titipan..

Ketika Keluarga,kasih sayang, dan cinta beserta Harta Benda yang selama ini dia nikmatinya itu di Ambil Oleh yang Punya,Sekali Lagi Air Matapun berlinang,Rasa Sakit Menjadi semakin Terasa..

Merasa Kehilangan, Merasa diri Dalam Kesendirian, Merasa apa Yang Dimiliki telah di rampas Secara Paksa..

Lagi-Lagi Kita Lupa Bahwa Kita Hanya Sebuah Titipan, kita Hanya sebuah ciptaan,Bagi Sesuatu Yang Di ciptakan tidak ada satupun Unsur Atom Di dunia ini yang benar-benar kita miliki..

Ketika Indera Rasa kita di Buka,kita terlupa dengan Hal itu..
Kita Merasa Memiliki segalanya..
Dan Merasa Kehilangan segalanya ketika Sang pemilik mengambilnya..

Lantas Apa yang Harus Kita Lakukan..??

Tetaplah Hidup sebagai Manusia..
Serahkan Segala Pada sang Pencipta..

jika Suatu Hari nanti tuhan menyapa :"Aku titipkan dia padamu,jagalah dia,karena baik dan buruknya dia aku akan meminta pertanggung jawaban dengan kalian"
Maka Jagalah Dia,didiklah dia menjadi manusia yang berguna.

Sampai Tuhan Befirman:"wahai Hambaku Kembalilah Padaku Tinggalkan apa yang Selama ini Kau miliki,datanglah padaku seperti saat aku menitipkanmu dulu"

Coba Dengarkan Satu Lagu Dari Letto ini, silahkan tumpahkan Kesedihan kita, tapi setelah itu Mari Kita Bangkit Bahwa kehidupan Baru Akan Datang kepada Kita.

Tadahkan Tangan Kita Untuk Menerima Amanat Baru dari sang pencipta.
Dan Selalu Ingat Bahwa Tak Ada Satupun Yang Ada Didunia Ini Benar-Benar Miliki,
Semua Miliknya Dan Kepadanyalah Semua Akan Kembali.

Tuesday, November 24, 2015

KiSAH LUCU ABU NAWAS SANG SUFI

Sebelum kita langsung ketopik ada baiknya kita mengenal dulu sosok pujangga besar ini Siapa sih Dia?Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al- Hakami (750-810)itu berarti beliau hidup kurang lebih dua kurun setelah zaman ke Nabian,Beliau biasanya dikenal sebagai Abū-awās atauAbū-Nuwās adalah seorang
pujangga Arab Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya

Kisah kisah semasa hidupnya  selalu menjadi hikmah ,atau membuat orang tersenyum kegelian atau membuat kening berkerut karena heran dan sekaligus kagum akan kecerdasannya,seperti rangkuman kisah Beliau dibawah ini,dan inilah dia kisah abu nawas paling lucu

Abu nawas memindahkan istana keatas awan
Sore itu cuaca amatlah indah,awan putih bersih menggantung dicakrawala yang cerah,warna kemerahan lembayung mewarnai awan menarik perhatian siapa saja yang melihatnya
Tak terkecuali di dalam Istana,sang Raja Harun al rasyidpun ternyata sedang menikmati suasana sore itu tak terasa didalam benaknya beliau memiliki khayalan untuk memindahkan Istananya ke atas awan sana
Beliau berkata dalam hatinya"Tapi apa mungkin kemauanku itu terlaksana"

Tiba tiba beliau teringat pada Abu nawas"ya!bukankah ada Abu nawas yang selalu mempunyai jalan keluar jika aku mempunyai permasalahan?"katanya dalam hati..
Beliaupun latas menyuruh ajudannya untuk segera menjemput Abu nawas tak lama kemudian Abu nawaspun hadir  dihadapan sang raja,dengan kepala tertunduk dan perasaan yang gak menentu akibat berhadapan dengan sang raja yang penuh wibawa,Abu nawas menunggu titah sang raja,kemudian beliaupun berkata

BaGinda raja : apakah kamu tau kenapa aku memanggilmu ke sini?

Abu nawas : ampun baginda hamba tidak tau,


Bainda raja : apakah kau lihat awan yang menggantung diluar sana,indah bukan?


Abu nawas : ya, saya bisa melihatnya memang sangat indah Yangmulya

Bainda raja : aku mempunyai keinginan untuk memindahkan istana ini keatas sana apakah kau bisa melaksanakan keinginanku?

Abu nawas pun pulang sambil membawa beban fikiran yang luarbiasa beratnya,dia terus memeras akal bagaimana caranya untuk bisa memenuhi keinginan sang Raja dan sekaligus lepas dari hukuman yang membayanginya,karena menurutnya mustahil dia mampu memindahkan sebuah istana keatas 

awan,jangankan memindahkan sebuah istana, sebutir kerikilpun mustahil berada diatas awan,

Malampun tiba,namun dia belum juga menemukan jalan keluarnya,sampai pagi menjelang dia masih terus memeras akalnya namun sama saja hasilnya mustahil.

Rupanya kabar tentang berita itu sudah tersebar luas ke seluruh peloksok negri,membuat semua penduduk negri itu berbondong2 ingin menyaksikan secara langsung prosesi pemindahan istana raja keatas awan oleh Abu Nawas,

Sore itu cuaca sangatlah cerah,matahari bersinar diufuk barat menyiratkan lembayung berwarna keemasan menerpa istana yang megah dan mewah,
Setelah berpamitan pada sang istri Abu nawas pun pergi meninggalkan rumahnya,sepanjang jalan Dia terus memeras akalnya supaya Dia bisa lolos dari dari masalah itu
Tak lama kemudian sampailah Dia didepan istana,ternyata sang Raja bersama ribuan warga telah hadir menantinya,sedikit tak sabar beliau langsung bertanya pada Abu nawas,"Kau sudah siap?"Abu nawas tak menjawab setengah tak sadar dia cuma bisa duduk diatas tanah dihadapan Raja dan ribuan warga
Dan dikala itulah dia mendapatkan solusinya,lalu kemudian Abu Nawas bangkit dari duduknya Dia mengambil posisi jongkok seperti akan menggendong sesuatu,Sang Raja bertanya lagi "apa kamu sudah siap Abu Nawas?" "SIAP Yang mulya"  "bagus"
Seketika suasana di tempat sunyi senyap,menunggu aksi Abu Nawas yang akan memindahkan istana keatas awan,seluruh pandangan tertuju pada Abu Nawas yang masih dalam posisi jongkok,rupanya sang Raja sudah tak sabar "apakah kamu sudah siap Abu Nawas?"sambil terus jongkok,Abu Nawas menjawab "dari tadi juga hamba sudah siap Yang Mulia, dan hamba menunggu Yang Mulia untuk menaruh istana itu keatas pundak hamba untuk dipindahkan keatas awan sana"

Mendengar itu sontak saja sang Raja kaget,sedikit marah namun tak bisa berbuat apa apa hanya bisa menggerutu"Dasar manusia licik"dalam hatinya mengagumi kecerdikan Abu Nawas.


Abu nawas menecahkan masalah sahabatnya


 sore itu di sebuah warung Abu nawas sedang menikmati secangkir teh hangat,tiba2 Dia melihat temannya datang dengan muka yg masam,seolah sedang memendam kesusahan,diapun duduk di sebelah Abu,,sore ini cuaca sangat cerah,tapi kenapa mukamu tak secerah sore ini?Abu nawas memulai perbincangan,,bulan2 ini istriku mengeluh ttg tempat tinggal kami,sahutnya..,knp,ada apa dengan rumahmu?dia mengeluhkan tempat tinggal kami yg menurutnya terlalu sempit utk kami berempat tinggal,,kenapa tak kau lebarin aja,kata Abu nawas menawarkan saran,,kalau ada uang tentu hal ini takan terjadi keluhnya,,Abu nawas merenung sejenak,dia coba cari akal utk pecahkan masalah sahabatnya,setelah dapat akal diapun berkata:"begini,,apakah kamu punya uang untuk membeli seekor keledai?temannyapun tak lantas menjawabnya dia merasa
 dia tak lantas menjawab pertanyaan abu nawas,karena dia sedikit bingung, apa hubungannya membangun rumah sama beli seekor keledai?tapi dalam hatinya dia yakin pada sahabatnya yg satu ini,karna dia selalu mendapat jalan keluar dari masalah apapun yg ia hadapi,kemudian ia menjawab,: "ya!utk beli seekor keledai saja saya punya,,nah!!belilah olehmu seekor keledai simpan dan uruslah dirumahmu?ia pun tambah bingung,,bagaimana tidak,tanpa seekor keledai aja rumahnya terasa sempit apalagi kalau ada seekor keledai?tapi dia tak berani membantahnya,sekali lagi dia yakin pada sahabatnya,"baiklah saya akan coba saran dari kamu,dibelilah olehnya seekor keledai dan dibawanya pulang,sesampainya di rumah langsung saja dia memasukan keledainya kedalam rumah sesuai saran dari Abunawas,istrinya yg ada didalam rumah terkejut sambil memarahi suaminya,dianggapnya suaminya itu sudah tidak waras"kamu udah gila ya bang!! istrinya memarahi dia,tak sepatah katapun yg keluar dari mulutnya,
 dia sendiri bingung dengan apa yg telah ia lakukan dengan saran dari sahabatnya sendiri,keesokan harinya ia kembali menemui Abu nawas,setelah menceritakan apa yg telah terjadi di rumahnya Abu nawas malah menyarankannya untuk membeli lagi seekor kambing,diapun tambah kebingungan bagaimana tidak, seekor keledai aja sudah sangat merepotkan aplagi kalau harus di tambah lagi seekor kambing,lagi2 dia tdk bisa menolak sarannya karena dia percaya akan kecerdikan sahabatnya itu,dia pun pulang dengan membawa seekor kambing kerumahnya,dapat kita bayangkan apa yg bakal terjadi dirumahnya,untuk kedua kalinya ia kena marah sang istri,apalagi saran yg ketiga ia harus membeli lagi seekor angsa tambah semerawut aja tu rumahnya,

 habislah kesabarannya,ia tidak kuat lagi tinggal bersama hewan2 tsb,dan pergi menemui si pemberi solusi,Abu nawas cuma tersenyu mendengar curhatan sahabatnya seraya berkata,berapa uang yg kamu punya sekarang?tak sepeserpun uang dikantongku katanya,sekarang kamu pulanglah dan jual  keledaimu!!keesokan harinya setelah dia menjual keledainya dia kembali menemui Abu nawas,namun kali ini ada yg berbeda diwajahnya sedikht lebih cerah
Abu nawas : bagaimana keadaan rumahmu sekarang?
sahabatnya : alhamdllh rumahku sekarang terasa sedikit lapang setelah keledainya ku jual..
Abu nawas : nah sekarang kamu jual kambing dan angsanya,,
diapun menuruti kata sahabatnya itu

keesokan harinya.....wajaah dia benar benar sumringah tak ada beban yg tergambar diwajahnya sedikitpun,,dan dia berterimakasih pada Abu nawas sahabatnya akhirnya dia dan istrinya sadar bahwa kelapangan itu ada setelah kita merasakan terlebih dulu kesempitan.. 

Itulah kisah kisah Abu nawas yang baru bisa saya persembahkan buat sobat semua lain waktu insyallah saya sambung kembali lanjutannya,.

Tuesday, August 25, 2015

suara hati anjing yang menyentuh hati, mari belajar menghargai sesama mahluk tuhan

Pada suatu hari, Syeikh Abu Yazid al-Busthami sedang menyusuri sebuah jalan sendirian. Tak seorang santri pun diajaknya. Ia memang sedang menuruti kemauan langkah kakinya berpijak; tak tahu ke mana arah tujuan dengan pasti. Maka dengan enjoynya ia berjalan di jalan yang lengang nan sepi.

Tiba-tiba dari arah depan ada seekor anjing hitam berlari-lari. Syeikh Abu Yazid al-Busthami merasa tenang-tenang saja, tak terpikirkan bahwa anjing itu akan mendekatnya. Ternyata anjing-anjing itu sudah mendekat di sampingnya.

Secara spontanitas Syeikh Abu Yazid al-Busthami pun segera mengangkat jubah kebesarannya. Tindakan tadi begitu cepatnya dan tidak jelas apakah karena merasa khawatir jangan-jangan nanti bersentuhan dengan anjing yang liurnya najis.

Tapi, betapa kagetnya Syeikh Abu Yazid al-Busthami begitu ia mendengar anjing hitam yang di dekatnya tadi memprotes: “Tubuhku kering dan aku tidak melakukan kesalahan apa-apa!”

Mendengar suara anjing hitam seperti itu, Syeikh Abu Yazid al-Busthami masih terbengong: “Benarkah ia bicara padanya? Ataukah itu hanya perasaan dan ilusinya semata?” Syeikh Abu Yazid al-Busthami masih terdiam dengan renungan-renungannya.

Belum sempat bicara, anjing hitam itu meneruskan celotehnya: “Seandainya tubuhku basah, engkau cukup menyucinya dengan air yang bercampur tanah tujuh kali, maka selesailah persoalan di antara kita. Tetapi apabila engkau menyingsingkan jubah sebagai seorang Parsi (kesombonganmu), dirimu tidak akan menjadi bersih walau engkau membasuhnya dengan tujuh samudera sekalipun!”

Setelah yakin bahwa suara tadi benar-benar suara anjing hitam yang ada di dekatnya itu, Syeikh Abu Yazid al-Busthami pun menyadari kekhilafannya. Secara spontan pula, ia bisa merasakan kekecewaan dan keluh kesah si anjing hitam yang merasa terhina. Ia juga menyadari bahwa telah melakukan kesalahan besar. Ia telah menghina sesama makhluk Tuhan tanpa alasan yang jelas.

“Ya, engkau benar anjing hitam. Engkau memang kotor secara lahiriah, tetapi aku kotor secara batiniah. Karena itu, marilah kita berteman dan bersama-sama berusaha agar kita berdua menjadi bersih.” kata Syeikh Abu Yazid al-Busthami.

Ungkapan Syeikh Abu Yazid al-Busthami tadi tentu saja merupakan ungkapan rayuan agar si anjing hitam itu mau memaafkan kesalahannya. Jikalau binatang tadi mau berteman dengannya, tentu dengan suka rela ia mau memaafkan kesalahannya itu.

“Engkau tidak pantas untuk berjalan bersama-sama denganku dan menjadi sahabatku! Sebab, semua orang menolak kehadiranku dan menyambut kehadiranmu. Siapa pun yang bertemu denganku akan melempariku dengan batu. Tetapi siapa pun yang bertemu denganmu akan menyambutmu bagaikan raja. Aku tidak pernah menyimpan sepotong tulang pun, tetapi engkau memiliki sekarung gandum untuk makanan esok hari!” kata si anjing hitam.

Syeikh Abu Yazid al-Busthami masih termenung dengan kesalahannya. Setelah dilihatnya, ternyata si anjing hitam telah meninggalkannya sendirian di jalanan yang sepi itu. Si anjing hitam telah pergi dengan bekas ucapannya yang menyayat hati Syeikh Abu Yazid al-Busthami.

“Ya Allah, aku tidak pantas bersahabat dan berjalan bersama seekor anjing milikMu. Lantas, bagaimana aku dapat berjalan bersamaMu yang abadi dan kekal? Maha Besar Allah yang telah memberi pengajaran kepada yang termulia di antara makhlukMu yang terhina di antara semuanya.” seru Syeikh Abu Yazid al-Busthami.

Kemudian, dengan langkah yang sempoyongan Syeikh Abu Yazid al-Busthami pun meneruskan perjalanannya. Ia melangkahkan kakinya menuju ke pesantrennya. Ia sudah rindu kepada para santri yang telah menunggu pengajarannya.

Keunikan dan kenylenehan Syeikh Abu Yazid al-Busthami memang sudah terlihat sejak dulu. Kepada para santrinya, beliau tidak selalu mengajarkan di pesantrennya saja, tetapi juga diajak merespon secara langsung untuk membaca ayat-ayat alam yang tergelar di alam semesta ini. Banyak pelajaran yang didapat para santri dari Syeikh Abu Yazid al-Busthami; baik pembelajaran secara teoritis maupun praktis dalam hubungannya dengan ketuhanan.

Suatu hari, Syeikh Abu Yazid al-Busthami sedang mengajak berjalan-jalan dengan beberapa orang muridnya. Jalan yang sedang mereka lalui sempit dan dari arah yang berlawanan datanglah seekor anjing. Setelah diamati secara seksama, ternyata ia bukanlah anjing hitam yang dulu pernah memprotesnya. Ia anjing kuning yang lebih jelek dari anjing hitam. Begitu melihat si anjing kuning tadi terlihat tergesa-gesa, maka Syeikh Abu Yazid al-Busthami segera saja mengomando kepada para muridnya agar memberi jalan kepada anjing kuning itu.

“Hai murid-muridku, semuanya minggirlah. Jangan ada yang mengganggu anjing kuning yang mau lewat itu! Berilah dia jalan, karena sesungguhnya ia ada suatu keperluan yang penting hingga ia berlari dengan tergesa-gesa,” kata Syeikh Abu Yazid al-Busthami kepada para muridnya.

Para muridnya pun tunduk-patuh kepada perintah Syeikh Abu Yazid al-Busthami. Setelah itu, si anjing kuning melewati di depan Syeikh Abu Yazid al-Busthami dan para santrinya dengan tenang, tidak merasa terganggu.

Secara sepintas, si anjing kuning memberikan hormatnya kepada Syeikh Abu Yazid al-Busthami dengan menganggukkan kepalanya sebagai ungkapan rasa terima kasih. Maklum, jalanan yang sedang dilewati itu memang sangat sempit, sehingga harus ada yang mengalah salah satu; rombongan Syeikh Abu Yazid al-Busthami ataukah si anjing kuning.

Si anjing kuning telah berlalu. Tetapi rupanya ada salah seorang murid Syeikh Abu Yazid al-Busthami yang memprotes tindakan gurunya dan berkata: “Allah Yang Maha Besar telah memuliakan manusia di atas segala makhluk-makhlukNya. Sementara, Guru adalah raja di antara kaum sufi, tetapi dengan ketinggian martabatnya itu beserta murid-muridnya yang taat masih memberi jalan kepada seekor anjing jelek tadi. Apakah pantas perbuatan seperti itu?”

Syeikh Abu Yazid al-Busthami menjawab: “Anak muda, anjing tadi secara diam-diam telah berkata kepadaku: “Apakah dosaku dan apakah pahalamu pada awal kejadian dulu sehingga aku berpakaian kulit anjing dan engkau mengenakan jubah kehormatan sebagai raja di antara para sufi?” Begitulah yang sampai ke dalam pikiranku dan karena itulah aku memberikan jalan kepadanya.”

Mendengar penjelasan gurunya itu, para murid pun manggut-manggut. Itu merupakan pertanda bahwa mereka paham mengapa guru mereka berlaku demikian. Semuanya diam membisu. Mereka tidak ada yang berani membantah lagi. Akhirnya mereka pun meneruskan perjalanannya.